tyasblog

Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh

Saturday, March 22, 2008

Batu empedu, apaan tuh?????

Batu empedu adalah timbunan kristal di dalam kandung empedu atau di dalam saluran empedu.
batu yang ditemukan di dalam kandung empedu disebut kolelitiasis, sedangkan batu di dalam saluran empedu disebut koledokolitiasis.



Batu empedu merupakan salah satu masalah kesehatan yang sebagian muncul tanpa gejala. Hampir 50% pasien batu empedu tidak merasakan gejala, 30% dengan gejala nyeri dan 20% pasien berkembang menjadi komplikasi. Lalu, nyeri seperti apa yang dirasakan penderita batu empedu? Menurut Konsultan Internis- Gastroenterologis dari FKUI/RSCM Prof dr LA Lesmana FACP FACG, keluhan yang dirasakan penderita batu empedu berupa sakit lambung karena pasien merasakan sakit di ulu hati.

”Akan tetapi, nyeri yang dirasakan bukan maag karena kelainan ada di empedu,” katanya. Secara anatomi, empedu terletak di perut sebelah kanan, tetapi nyeri dirasakan justru di ulu hati. Sebab itu, sebagian besar penderita batu empedu didiagnosa sebagai menderita maag.Ini karena merasakan nyeri di ulu hati sehingga tidak jarang mereka berkalikali menderita sakit maag, lama-kelamaan menjadi sakit kuning.

Penyakit kuning ini sendiri akibat batu dari kantong yang jatuh ke saluran empedu sehingga menghambat saluran empedu. Lama-kelamaan akan menjadi kuning. Ahli penyakit dalam dari RS Mitra Keluarga dr Indra Marki SpPD menambahkan, nyeri yang dirasakan penderita empedu merupakan nyeri kolik. Artinya, nyeri tersebut kadang hilang dan timbul kembali dengan rata-rata waktu lebih dari 30 menit, serta kurang dari 12 jam. Kemudian, nyeri akan hilang sama sekali tanpa ada gejala.

”Kalau nyeri karena dispepsia biasanya dipengaruhi faktor makanan, berbeda dengan nyeri batu empedu,” ujarnya. Sementara itu,Prof Lesmana mengungkapkan, nyeri batu empedu menyerang mendadak, sakit sekali dan berlangsung cukup lama. ”Uniknya, pada beberapa penderita dapat merasakan nyeri pada jam-jam tertentu dan berulang seperti saat sore hari atau malam.

Walaupun ini masih menjadi bahan diskusi,” papar Guru Besar FKUI itu. Dia menambahkan, nyeri saat waktu malam diduga karena pengaruh posisi tidur. Dengan begitu,memudahkan batu yang kecil-kecil tersebut dapat bergerak dan jatuh ke saluran, serta menyebabkan nyeri. Ada beberapa jenis batu empedu, yaitu batu kolesterol, batu pigmen, dan batu pigmen hitam.

Untuk batu kolesterol ini biasa dialami penderita batu empedu di luar negeri. Sementara penderita batu pigmen di Indonesia kebanyakan disebabkan calsium bilibinat. Untuk batu pigmen hitam jarang terjadi karena ini merupakan kelainan khusus. Lesmana mengungkapkan, penelitian di luar negeri menunjukkan bahwa para wanita (female), gemuk (fatty), serta subur (fertility) memiliki risiko tinggi menderita batu empedu. ”Sedangkan di Indonesia kebanyakan mengalami batu empedu jenis batu pigmen. Pembentukan batu bisa terjadi akibat infeksi.

Infeksi parasit yang diduga masuk lewat saluran empedu dapat berperan pembentukan batu,” katanya. Jumlah penderita batu empedu di Tanah Air cenderung meningkat.Hal ini terutama disebabkanpengaruh perubahan gaya hidup.Misalnya, gaya hidup dengan banyak makanan cepat saji yang dapat menyebabkan prevalensi kegemukan. Kegemukan mempunyai risiko pelemahan hati yang dapat memudahkan pengendapan batu.

Orang gemuk memang tidak langsung mengalami batu empedu, tapi ada faktor lain yang ikut berpengaruh. Salahnya dipengaruhi pola makan yang mengandung minyak. Faktor minyak dalam makanan menyebabkan hati tidak dapat bekerja secara baik. Faktor kedua adalah empedu bekerja kurang baik sehingga memudahkan empedu gampang mengendap. Ada juga orang yang responsif atau empedunya mudah mengendap. Ketiga faktor ini merupakan penyebab pengendapan batu empedu. Jika hanya salah satu, belum dapat memudahkan pengendapan batu.


Sumber: dari berbagai sumber

Labels:

0 Comments:

Post a Comment

<< Home

Terimakasih telah berkunjung di blog sederhana ini.... - Semoga bermanfaat..... ^_^